Tingkat kolesterol selama ini selalu dikaitkan dengan kesehatan jantung. Padahal kolesterol yang tinggi tak hanya berpengaruh pada jantung, melainkan juga pada kemungkinan seseorang memiliki momongan. Penelitian terbaru mengungkap bahwa pasangan yang memiliki tingkat kolesterol tinggi bisa jadi harus menunggu lebih lama untuk memiliki anak.
Pasangan yang keduanya memiliki tingkat kolesterol tinggi ditengarai harus menunggu lebih lama untuk memiliki anak dibandingkan dengan pasangan yang memiliki tingkat kolesterol rendah. Peneliti juga menemukan bahwa tingkat kolesterol yang terlalu tinggi bahkan bisa membuat pasangan menunggu bertahun-tahun untuk memiliki anak.
"Ini adalah penelitian pertama yang melihat tingkat kolesterol sebagai faktor dalam kehamilan, selain faktor lain yang sudah diketahui seperti usia dan berat badan," ungkap ketua peneliti Enrique Schisterman dari Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development.
Hasil ini ditemukan peneliti setelah melakukan penelitian terhadap sekitar 500 pasangan lebih. Selama penelitian diketahui 347 pasangan berhasil hamil dalam jangka waktu satu tahun. Sekitar 54 pasangan tidak hamil dan 100 pasangan mengundurkan diri dari penelitian karena mengalami perubahan perencanaan untuk memiliki anak.
Kolesterol merupakan zat berlemak yang bisa menempel pada pembuluh darah. Tingkat kolesterol seseorang bisa dipengaruhi oleh sejarah keluarga atau genetik. Namun juga bisa dipicu oleh pola makan yang salah dan kurangnya olahraga, seperti dilansir oleh Health Day News(21/05).
Schisterman menjelaskan bahwa jika sang istri memiliki tingkat kolesterol tinggi dan suami tidak, pasangan mungkin harus menunggu agak lama untuk bisa memiliki anak. Namun tak lebih lama dari jika keduanya memiliki kolesterol tinggi. Namun jika suami yang memiliki kolesterol tinggi dan wanita tidak, tampaknya tak terjadi efek serupa.
Meski penelitian ini menunjukkan kaitan antara tingkat kolesterol dengan waktu yang dibutuhkan pasangan untuk memiliki anak, namun peneliti tak mengetahui dengan jelas apakah hal ini disebabkan oleh kolesterol atau pengobatan yang dijalani seseorang untuk menjaga kolesterolnya tetap stabil.
Pasangan yang keduanya memiliki tingkat kolesterol tinggi ditengarai harus menunggu lebih lama untuk memiliki anak dibandingkan dengan pasangan yang memiliki tingkat kolesterol rendah. Peneliti juga menemukan bahwa tingkat kolesterol yang terlalu tinggi bahkan bisa membuat pasangan menunggu bertahun-tahun untuk memiliki anak.
"Ini adalah penelitian pertama yang melihat tingkat kolesterol sebagai faktor dalam kehamilan, selain faktor lain yang sudah diketahui seperti usia dan berat badan," ungkap ketua peneliti Enrique Schisterman dari Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development.
Hasil ini ditemukan peneliti setelah melakukan penelitian terhadap sekitar 500 pasangan lebih. Selama penelitian diketahui 347 pasangan berhasil hamil dalam jangka waktu satu tahun. Sekitar 54 pasangan tidak hamil dan 100 pasangan mengundurkan diri dari penelitian karena mengalami perubahan perencanaan untuk memiliki anak.
Kolesterol merupakan zat berlemak yang bisa menempel pada pembuluh darah. Tingkat kolesterol seseorang bisa dipengaruhi oleh sejarah keluarga atau genetik. Namun juga bisa dipicu oleh pola makan yang salah dan kurangnya olahraga, seperti dilansir oleh Health Day News(21/05).
Schisterman menjelaskan bahwa jika sang istri memiliki tingkat kolesterol tinggi dan suami tidak, pasangan mungkin harus menunggu agak lama untuk bisa memiliki anak. Namun tak lebih lama dari jika keduanya memiliki kolesterol tinggi. Namun jika suami yang memiliki kolesterol tinggi dan wanita tidak, tampaknya tak terjadi efek serupa.
Meski penelitian ini menunjukkan kaitan antara tingkat kolesterol dengan waktu yang dibutuhkan pasangan untuk memiliki anak, namun peneliti tak mengetahui dengan jelas apakah hal ini disebabkan oleh kolesterol atau pengobatan yang dijalani seseorang untuk menjaga kolesterolnya tetap stabil.